Monday, February 20, 2012

garis-garis luka

seandai esok nafasku terhenti
maafkan segala kekhilafan diri..
sedang enak kau menari ria
bercanda ketawa riang
namun, aku disini menahan sejuta rasa
rasa yg x bisa aku tafsirkan
kerna kesakitan itu membuat aku kembali lelah
lelah & x berdaya menahannya.
tiada yg terindah di segenap ruang hidupku
hilangkanlah dirimu dari pandanganku
biarlah aku tenang disini
ternyata aku teralpa bahawa dibelakangku kau menikam semahunya, sehingga x terlihat kesasihannya..
dimanakah gembira,
datangnya bertubi-tubi derita
yang kau taburkan di jiwa
agar aku tersungkur kaku
x bisa berdiri dan berlari...
moral : kau penjahat tegar
sedang enak kau bermadah bicara
ternyata kau mempermainkan kata
agar manisnya bisa terasa
sedangkan kau hanya memutar cerita
disebalik tirai yang ada
sengaja aku bermadah bicara
kerana cintaku telah dipersia
untuk mencari sang setie
amat meyiksa jiwa
yang ada hanyalah pendusta bicara
tanpa langsung bisa ku duga
kau benar2 menyiksa jiwa
pergilah
jangan pernah hadir di depan mata
kerna aku x bisa melihat dikau bahagia
dengan derita yg engkau tinggalkan dijiwa...
andai esok nafasku telah tiada
ketahuilah aku telah memaafkan segalanya
walaupun luka dijiwa masih mengalir hebat darahnya
biarlah ia kaku bersama diriku jua..
dan andai esok darah ditubuhku terhenti
aku tahu kau insan pertama bertawa riang
melihat aku tidakkan hadir lagi dihadapan tubuhmu... 

~ sekian ~
 p/s ---> kian lama membukukan derita ini hasilnya..ia membuat aku lega...

No comments:

Post a Comment